Saturday, September 12, 2009

Jumaat 21 Ramadhan 1430 Hijriah

Hati tetiba rasa hiba dengan kedatangan hari pertama dari sepuluh terakhir Ramadhan tahun ini. Bukan hiba kerana bahang puasa makin menekan, tapi hiba kerana dalam sedikit masa sahaja lagi, bulan yang dijanjikan Allah penuh rahmat, maghfirah dan keampunan akan berlalu meninggalkan kita semua.

Siapa yang dapat menjamin bahawa datang Ramadhan yang tahun depan, dia masih ada, bukan cuma tinggal nama; dikenang orang yang terdekat cuma, tiada riuh rendah bertarawikh bersama, tiada kegirangan bersiap kuih muih dan baju raya, tiada menghulur tangan meminta ampun maaf.

Perasaan hiba ini bertandang sejak setahun lepas. Ketika hari-hari terakhir Ramadhan tahun lepas, perasaan begini juga menghantui diriku. Semakin riuh rendah disogokkan dengan iklan Hari Raya, semakin hiba aku. Ya Allah! Aku ingin sentiasa di dalam bulan rahmat MU.

Pada awal Ramadhan ustaz ku berpesan , Nabi Muhammad telah mengaminkan doa Jibril, Celakalah orang yang tidak diampunkan dosa nya setelah Ramadhan berakhir.

Penghambaan diri secara mutlak sepanjang Ramadhan kepada Yang Maha Esa sahaja yang memungkinkan dosa diampunkan, bukan semudah menadah tangan meminta itu ini. Penghambaan secara total, menyeluruh, padu, penuh syahdu dalam menjalani ibadah puasa di siang hari dan menghidupkan malam-malamnya dengan pembersihan jiwa melalui Qiyamullail, membaca Al Quran dan zikrullah, semoga ibadah kita diterima.

Tergolongkah aku dalam golongan yang di rahmati Allah? Sisa-sisa Ramadhan ini, masih bolehkah aku mempertingkatkan kedudukan ku di samping MU? Ya Allah, kerdilnya aku! Aku cumalah seorang musafir yang sesat di perjalanan dan ingin kembali ke Sirattul Mustaqeem, pimpinlah aku ya Allah!

Aku masih berharap dan berdoa aku tidak tergolong di kalangan hamba mu yang alpa, yang hati nya mati walupun jasadnya masih bernyawa.

Pesan Ustaz ku lagi, hati mati kerana:

1) Kamu kenal Allah, tetapi kamu tidak tunai hak kepada Allah

2) Kamu kata kasih kepada Rasulallah saw, tetapi kamu tinggal sunnah nya.

3) Kamu baca Al Quran tetapi kamu tidak beramal dengannya

4) Kamu makan nikmat Allah, tetapi kamu tidak bersyukur kepada pemberi nikmat

5) Kamu tahu syaitan itu jahat, tetapi kamu tidak lari daripadanya.

6) Kamu inginkan syurga tetapi kamu tidak berusaha untuk mendapatnya.


Wahai diri, muhasabah lah hati, agar dapat ku kawal nafsu dengan puasa ini, agar dapat ku bentuk peribadi dengan menahan diri, agar dapat ku menjadi hamba abdi yang sejati.

"Wahai Tuhan kami, jadikanlah hari kami yang terbaik adalah hari kami bertemu MU"



DO`A

Hanya pada MU
Aku meminta
Sesungguhnya Kau pemurah
Ampuni segala dosa ku

Kesejahteraan
Kedamaian
keimanan
ketakwaan
pinta ku dari mu Tuhan

Selawat serta salam buat Nabi junjungan
kepada muslimin dan juga muslimat
Ya Allah ya Tuhanku
aku mendengar seruan
dan hanya kepadaMU aku beriman

keranaMU aku disini
kepada Mu aku kembali
apabila tiba saat nya nanti

sehingga tiba detik itu
aku memohon hanya dari MU
Kau peliharailah diriku

Dengan nama Mu
Allah YANG AGUNG
YANG PENGASIH
YANG PENGAMPUN
kepada MU
aku berlindung





In one of my sober moods...


Friday, September 4, 2009

Did James Dean like chocolates?


One of my varied interest which, I must confess, I am not very good at (YET) is cooking.

Tapi I tak suka cooking yang bangsa you have to spend berjam-jam kat dapor tu. Where is the fun in that? I like the kind yang people masak, then I makan! And comment! Macam Food Critique gitu!

Seronoknya kalau dari dulu I tak menyusahkan kepala buat Math. I should have taken journalism! As a journalist I maybe suited to the Life and Times section kot? Tapi nak buat macam mana...the rebel in me would not kow tow to deadlines. So there goes...




(That's handsome James Dean in Rebel without a cause-incidentally adik2 yang tak kenai Dean, he's the one who said Live Fast, Die Young and leave a good-looking corpse. I tell you...that's why he died at 24!)

Anyway, cooking yang menjadi kegemaran I ialah desserts macam blueberry pie, apple pie, apple crumble, chocolate cake and cornish pie, pizza dan yang sewaktu dengannya,...get the drift? I suka yang boleh cepat-cepat masak and cepat-cepat boleh keluar dari kitchen. And I suka yang end product dia bukan setakat boleh dimakan, tapi juga chantique!

So that's why I am learning how to make chocolates now. Before long, I tak payah menggemukkan badan on Cadbury or Hershey's but my own brand of handmade and homemade chocolate.

Sapa nak rasa, boleh mai rumah masa Raya nanti. And when the blog is ready, feel free to browse and order from the Merry Chocolatiers!

!



(Walaupun gambar ni bukan choc I buat tapi I kidnap from Black Dinah Chocolatiers, I sumpah...coklat I pun nampak macam gini gak!)

So what's the connection between James Dean and chocolate making? I don't know...Ask me another day...)

Thursday, September 3, 2009

Sapa kata perempuan lemah?

My day started early yesterday.

At 7, I was hanging my laundry, at 8 I was feeding the cats, At 8.30 I was at the airport to pick up Yanti (my youngest sister by the same mother and father, not some INDON girl my mum adopted), by 8.45 we were at MakNgah's house for jejak kasih session (Mak Ngah is a leading contender for the Neng Yatimah award, she weeps buckets for every reason you can think of and every reason you can't think of. Since she was the one who kept house for us when Yanti was a baby, you can imagine the river she cried yesterday having not seen Yanti since a year ago)

At 9.15 we were in the auto car wash (everybody was beginning to suspect that Proton has come out with a new color for SAGA- off white, kinda yellowish, streakish...you get it?) By 9.30 we were already in PLUS highway heading to SP.

The real agenda was to visit Bapak at the hospital, but visiting time isn't until 1.00pm so there was time to kill. After all bapak was undergoing bronchoscopy, and he was not expected out of the O.T till mid day.

At 10.10 we were at Cik Ja's house to pick her and Ida, and by 11.10 we were in USM to visit Ayang, she had just finished her lectures and we squeezed her into the car and went back to her room. Oh penat nya!


(The mother plus 4 fairyGodmothers at Desasiswa Tekun USM)

This little boy couldn't understand what the big deal is in stopping him from visiting kak Yang's room...We made him stand guard at the entrance, after all the sign did not refer to any age limit. (HEHEHE! Saja nak bully, syok!)




By 12.15 we headed back to SP, visited Bapak and was informed he was well enough to be discharged the next day, but he would have to undergo MRI on Sunday. Alhamdulillah, GOD is Great and Beneficient especially in Ramadhan!

By 3.00 we were visiting Kak Fizah's chocolate factory as Yanti wanted to buy Raya gift packs for the Teganu folks. This year is Teganu's turn...so tak yah lah buat muka sedih, kena balik Teganu gak!

By 5 we were at Ja's for solat and to take a breather. By 6.15 we were on the highway again heading to Astar for ifthar with Man's family at Spring Leaf. SIL kami belanja makan lah weh! Immediately after, I unloaded Yanti and Makngah to Man and hurried back to catch Maghrib and Tarawikh.

So much for what I planned. After Maghrib, I put my head on the pillow to straighten my spinal cord and when I woke up it was 12 midnight, the telephone was screaming cos BIG boss was back and nak masuk rumah tak boleh sebab rumah was latched from inside. There flew my Tarawikh for the first time this Ramadhan.

Betul lah ~MANUSIA MERANCANG, ALLAH MERANCANG,
TAPI PERANCANGAN ALLAH LAH LEBIH BAIK"

Tuesday, September 1, 2009

BUKAN HATI TAK CINTA



Yesterday was 31 August and our 52nd Independence day.

There was no entry from me to mark the day.

Bukan sebab hari tu tak bermakna that I did not immortalize the day with an entry, just that a lot of thought was racing through my mind.

52 tahun! Sekiranya negara ini adalah seorang insan, pada umur 52 tahun, seseorang itu telah sepatutnya mencapai tahap kematangan yang memberangsangkan. Sesetengah dari kita pun telah menjangkau usia emas dan berada dalam kategori sama tua atau sama muda dengan Malaysia, it depends on how you look at it. Do you feel that your life on earth has been too long or too short?

Yang penting bukanlah mencapai kemerdekaan secara lahiriah semata. To attain is not as difficult as to maintain, I always believe. The hard work is in actually preserving and improving!

Kemerdekaan yang hakiki adalah yang di dalam hati. Kemerdekaan yang sebenar adalah dalam penghambaan diri kepada Yang Maha Esa. True freedom, true victory lies in submission to GOD Rabbul `Alamin. How can you not be free, when there is only GOD in your life, everything including, solat, ibadah, hidup dan mati lillah hi rabbil `alamin? (iftitah)

Apakah anak-anak muda negara in telah mengisi kemerdekaan negara dan diri dengan sebaiknya? Pencarian di utube menyedihkan. What a terrible loss to the family , what a terrible loss of potential to the nation, what a terrible waste of time and resources, what a terrible waste of life!

Nama-nama aruah yang terkorban dek aksi merempit , apis, emy, wan, pudin...rata-rata anak Melayu yang sia-sia menggadai nyawa...untuk apa? Untuk di kenang aksi mereka dalam cyberspace dengan kata-kata RIP! RIP? Tak pernah ke kamu dengar...it 's not how you die, but what you die for!? Di mana cinta kamu kepada ibubapa, kepada kekasih, kepada negara, kepada agama untuk diabadikan dengan RIP! Dan kalau analogi di teruskan ke amalan ibadah yang lain, adakah boleh disifatkan kurang ajar kalau ditanyakan bahawa boleh kah kamu berharap untuk berehat dalam aman di sana?

Semurah itu kah nyawa? Pada umur begini, the ball is at your feet...tendanglah ke arah mana yang nak kamu tuju, kenapa jalan begini yang kamu cari?

Pada adik-adik, anak-anak sekelian, hargailah nyawa, isi kan lah jiwa kamu dengan segala yang berfaedah. Jalan ke arah sana masih panjang tapi jangan digadaikan dengan sesuatu keseronokan yang bersifat sementara. Ingatlah bahawa setiap kita di beri modal oleh Allah iaitu MASA, dan bila tiba detiknya, tidak akan dipercepatkan ataupun dilambatkan walaupun sesaat.

Al Ankabut (The Spider) Surah 29 Ayat 64 cites:


What is the life of this world but amusement and play? but verily the
Home in the Hereafter,- that is life indeed, if they but knew.

Tafseer by Abdullah Yusuf Ali

AN ETERNITY IS A LONG TIME TO SPEND IN REGRET!